SP 28 Melayu Kota Bima Melestarikan Budaya Rimpu dengan Penguatan profil pelajar pancasila

SP 28 Melayu Kota Bima Melestarikan Budaya Rimpu dengan Penguatan profil pelajar pancasila
Rimpu merupakan budaya dalam busana pada masyarakat Bima, Rimpu merupakan cara berbusana yang mengandung nilai-nilai khas yang sejalan dengan kondisi daerah yang bernuansa Islam. Rimpu digambarkan dengan memakai sarung yang melingkar pada kepala dimana yang terlihat hanya wajah pemakainya,

SP 28 Melayu Kota Bima di bawah Pimpinan seorang Perempuan hebat yang bernama Ibu NURFATUH, S.Pd.SD membawa perubahan signifikan pada Sekolah Dasar Negeri 28 Melayu Kota Bima, yang mengupayakan melestarian rimpu di kalangan guru dan siswa dengan penguatan profil pelajar pancasila yang termuat dalam program sekolah SABDA U’A PUA MALAJU

(Sabtu Budaya Usaha Perubahan Menuju Langkah Juara) yang menjadi inovasi pelayanan publik di SDN 28 Melayu Kota Bima yang mewajibkan baik guru maupun siswa untuk melestarikan budaya rimpu pada hari Sabtu.

Namun sayangnya, busana Rimpu hampir punah karena masyarakat sekarang sudah jarang menggunakan Rimpu untuk menutup aurat. Hal ini disebabkan banyak busana penutup aurat yang lebih modern  dan dinamis bermunculan seperti hijab moderen.

karna rasa keresahan SDN 28 Melayu Kota Bima berupaya melestarikan budaya rimpu dengan mengajak seluruh warga sekolah SDN 28 Melayu Kota Bima bisa mencintai dan melestarikan budaya rimpu yang hampir punah.


by. opick Sambela