Projek Penguatan profil Pelajar Pancasila Kelas 4 dan 5 dengan Tema Kearifan Lokal yaitu mengunjungi Situs Uma Lengge Wawo
Sabtu, 17 Desember 2022 SDN 28 Melayu Kota Bima dengan Projek penguatan profil pelajar Pancasila tema kearifan lokal dengan topik mengenal tradisi dan mencintai budaya daerah Mbojo.yaitu mengunjungi situs rumah LENGGE WAWO dilaksanakan oleh siswa kelas 4 dan 5. P5 dengan Tema Kearifan Lokal sebelumnya Sudah dilakukan oleh kelas 1 di Langgar Kuno Melayu pada tanggal 12 Desember 2022 dan Kelas 2 di Museum ASI Mbojo pada tanggal 14 Desember 2022.
Capaian dimensi dan elemen yg diharapkan pada
kegiatan ini adalah dimensi(a) berakhlak mulia, elemennya mencintai dan
melestarikan budaya. (B) berkhibenakaan global. Elemennya mengenal dan
menghargai budaya daerah dan (c) bernalar kritis, elemenya memperoleh dan
memproses informasi dan gagasan. Tujuannya adalah pelajar memporelh informasi,
gagasan, mengenal lebih dekat sejarah, tradisi seni-budaya, mendalami
budaya, menumbuhkan rasa mencintai dan menghormati keanekaragaman dan
melestarika budaya.
Kegiatan projek mengunjungi situs rumah
LENGGE WAWO merupakan salah satu rangkain kegiatan yg di lakukan oleh SDN 28
MELAYU KOTA BIMA guna mewujudkan profil pelajar Pancasila. Tema dan jenis
kegiatan yg di ambil adalah hasil rapat dewan guru, kemudian di lakukan
sosialisasi pada peserta didik dan wali murid, bekerjasama dengan tokoh
masyarakat dan budayawan serta insantasi lain seperti Kompi A dan Dinas
pol PP. Sebelum aksi ini dilakukan pihak sekolah melakukan survei lingkungan
dan melakukan koordinasi dengan pihak pengelola situs rumah LENGGE pada hari
Rabu 14 Des 2022.
Tepat pukul 08.00 siswa berkumpul dihalaman sekolah sembari
menunggu mobil Dalmas POLPP dan mobil Dalmas kompi A yg datang. Siswa
mendengarkan arahan dari Plh kepala sekolah Bapak Taufikurrahman,S.PdI, beliau
mengingatkan kembali tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, bagaimana akhlak
kita di daerah atau kampung orang lain, siswa di harapkan benar mengikuti
kegiatan dengan baik dan dapat menjaga sikap. Tak lupa juga mengingatkan pada
dewan guru yg ikut mendampingi anak-anak agar selalu waspada, jaga kenyamanan,
dan keamanan guna kelancaran kegiatan projek. Di lanjutkan doa bersama sebelum
berangkat yg di pimpin oleh bapak Muhamad,S.Pd.
Siswa di bagi dalam 2 rombongan, yakni rombongan pertama siswa
kls 4 A dan 4 B sejumlah 45 menggunkan mobil Dalmas POLPP di dampingi
bapak dan ibu guru, rombongan kedua kls 5 a,b,dan c sejumlah 40
Menggunkan mobil Dalmas Kompi A. Dan wali murid yg ikut mendampingi menggunkan
mobil pribadi. Tepat pukul 09.00 Wita Semua rombongan sampai di tujuan dengan
selamat.
Rombongan SDN 28 MELAYU KOTA BIMA di sambut oleh petugas/
pemandu situs rumah LENGGE yakni bapak Jon Karim dan bapak Indra. Sebelum masuk
area situs rumah LENGGE, siswa di beri pengarahan terkait tata tertib selama
berada di wilayah rumah LENGGE oleh bapak Najamudin, S.Pd dan bapak Taufikurrahman,
S.PdI. Anak
anak terlihat antusias, semangat dan senang. Siswa perkelas menempati setiap
rumah lengge di dampingi oleh bapak ibu guru.
Adapun rangkain kegiatan yg dilakukan adalah:
(a) Sambutan dr bapak
Taufikkurahman selaku Plh kepala sekolah, dilanjukan mendengarkan cerita
sejarah berdirinya situs rumah LENGGE yg di sampaikan oleh Jon Karim dan bapak
Indra, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh siswa.
(b) Dilanjutkan dengan
tari Tumbu yang langsung dilakukan oleh bapak pemandu
(c) Ekspo bakat dan
potensi siswa melalu tari kreasi profil pelajar Pancasila, tari dana Tambora
dan tari haju jati.
(d) Mempraktekan tradisi
mbaju fare di awali dengan tutu kandei oleh guru dan siswa.
(e) Mempraktekan tradisi
ampa fare (menyimpan hasil panen) di atas rumah lengge.
Alhamdulillah Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5) yg dilakukan oleh siswa kls 4 dan 5 berjalan sesuai harapan, anak2 dapat
belajar langsung tentang tradisi dan sejarah budaya daerah Mbojo khusus nya mengenal
situs Uma lengge, ada banyak informasi yg di peroleh oleh siswa terkait Uma
lengge sehingga malatih siswa bernalar kritis dengan antusias mengali informasi
melalui tanya jawab.
Bapak Jon Karim menjelaskan bahwa Uma Lengge adalah bangunan
tradisional yg dibangun oleh masyarakat Bima khususnya yg berada di Wawo dengan
bahan dasar kayu, bambu, alang-alang dan tali dari akar.
Bapak Indra menambahkan Uma lengge memiliki luar 8 are. Arti Uma Lengge itu ssendiri adalah rumah segitiga/mengerucut. Desain bangunan Uma Lengge berbentuk kerucut bertujuan untuk menahan gempa, dan perubahan cuaca seperti musim panas dan hujan, dimana air langsung mengalir/turun dari atap. Dulu rumah lengge berfungsi sebagai tempat tinggal dan menyimpan hasil panen. Dan sampai saat ini rumah lengge masih berfungsi untuk menyimpan hasil panen warga .Uma lengge memiliki 3 susun, dimana pada kolongnya dijadikan dapur oleh masyarakat, lantai 2 dijadikan tempat menyimpan padi yang sudah dikarungi, dan lantai 3 digunakan untuk menyimpan gandum, jawawud, jagung, dan padi yang diikat.
Pada uma lengge tidak hanya terdapat Uma lengge tapi juga Uma
Jompa, hanya saja uma jomba menggunakan atap dari seng sedangkan Uma Lengge
menggunakan alang-alang. Uma lengge berjumlah 13 dan uma Jompa berjumlah 103
sehingga jumlah keselurahannya adalah 116. Kenapa Uma jompa lebih banyak dari
pada Uma lengge? Karena pada saat sekarang sangat susah mendapatkan
alang-alang, karena alang-alang sudah jarang tumbuh dilingkungan sekitar,
masyarakat harus mencari di Sape maupun Wera, jadi alternafitnya sekarang
adalah menggunakan Seng. Setiap selesai panen warga desa melakukan tradisi ampa
fare/ menyimpan hasil panen di atas Uma Lengge sebagai acara syukuran atas
nikmat dan Rizki dari Allah SWT. Filosofi yg terkandung dari tradisi menyimpan
hasil panen adalah warga desa harus hemat dan tidak serakah. Dengan motto
" ngaha Aina ngoho". Karena ada aturan yg berlaku yakni tidak boleh
mengambil pangan lebih dari dua kali dalam seminggu. Pada awa tahun 2021 Uma
Lengge di tetapkan sebagai cagar budaya yang harus dijaga dan dilestarikan oleh
masyarakat dan seluruh warga Indonesia. (tambahnya) (IS_Y)